Indonesia adalah salah satu negara paling banyak keanehan di dunia, rumah bagi sejumlah besar hutan tropis, ekosistem laut, dan satwa liar yang unik. Namun, negara ini juga menghadapi tantangan yang signifikan dalam hal perubahan iklim dan degradasi lingkungan.
Indonesia adalah salah satu emisi gas rumah kaca terbesar di dunia, terutama karena deforestasi dan pengeringan lahan gambut untuk pertanian. Kegiatan -kegiatan ini tidak hanya berkontribusi pada pemanasan global tetapi juga mengakibatkan hilangnya habitat vital untuk spesies yang terancam punah seperti orangutan dan harimau.
Dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah -langkah untuk mengatasi masalah ini dan memerangi perubahan iklim melalui berbagai praktik berkelanjutan dan inisiatif lingkungan. Salah satu upaya yang paling menonjol adalah implementasi moratorium perkebunan minyak sawit baru dan penebangan hutan primer dan lahan gambut.
Selain itu, Indonesia telah berjanji untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% pada tahun 2030, dengan potensi untuk meningkatkan target ini menjadi 41% dengan dukungan internasional. Negara ini juga berkomitmen untuk memulihkan 2 juta hektar lahan gambut yang terdegradasi dan menerapkan praktik penggunaan lahan yang berkelanjutan untuk melindungi hutan dan keanekaragaman hayati.
Selain itu, Indonesia telah meluncurkan inisiatif seperti kebijakan One MAP, yang bertujuan untuk menyelaraskan data spasial dari berbagai lembaga pemerintah untuk meningkatkan perencanaan penggunaan lahan dan mengurangi konflik atas sumber daya lahan. Negara ini juga telah mendirikan program REDD+, yang memberi insentif pada konservasi hutan dan pengelolaan berkelanjutan melalui insentif keuangan untuk mengurangi emisi dari deforestasi dan degradasi hutan.
Indonesia juga berinvestasi dalam sumber energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin untuk mengurangi ketergantungannya pada bahan bakar fosil dan mengurangi jejak karbonnya. Pemerintah telah menetapkan target untuk mencapai 23% energi terbarukan dalam campuran energinya pada tahun 2025.
Komunitas lokal dan organisasi non-pemerintah juga memainkan peran penting dalam perjuangan Indonesia melawan perubahan iklim. Proyek-proyek seperti pengelolaan hutan berbasis masyarakat dan praktik pertanian berkelanjutan memberdayakan masyarakat lokal untuk melindungi sumber daya alam mereka dan beradaptasi dengan dampak perubahan iklim.
Sementara Indonesia masih menghadapi tantangan yang signifikan dalam upayanya untuk memerangi perubahan iklim, komitmen negara terhadap praktik berkelanjutan dan inisiatif lingkungan adalah langkah positif menuju masa depan yang lebih hijau dan lebih tangguh. Dengan bekerja sama dengan para pemangku kepentingan di semua tingkatan, Indonesia dapat terus membuat kemajuan dalam melindungi sumber daya alamnya dan mengurangi dampak perubahan iklim untuk generasi mendatang.